MAKALAH
Peran
Penting PGRI dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Otonomi Daerah
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Materi Kuliah ke PGRI-an
OLEH :
MOH ARIF
:
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
STKIP PGRI
SUMENEP
TAHUN
PELAJARAN 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT.karena atas segala limpahan taufik dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Penting PGRI dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Era
Otonomi Daerah” dalam bentuk sederhana.
Salawat
dan Salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi Sebagai suri
tauladan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
menyadari segala kekurangan dan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki
dalam penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi kebaikan dan kesempurnaan makalah ini sehingga
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dengan
segala kerendahan hati kami haturkan ucapan terimah kasih yang setulus-tulusnya
kepada bapak/ ibu dosen yang bersangkutan mengajar mata kuliah Psikologi
Pendidikan yang dengan ikhlas membagi
pengetahuan dan bimbingannya kepada kami.
Akhirnya
kepada Allah SWT. Kami serahkan segalanya, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Amin!
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..........................................................................................................
B. Rumusan
Masalah.....................................................................................................
C.
Tujuan
Masalah.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PGRI sebagai Organisasi
Profesi……………………………………………...............
B. Tujuan dan tanggung jawab PGRI
sebagai organisasi Profesi……………………….
C. PGRI sebagai organisasi perjuangan
…………………………………………………
D. Prinsip-prinsip dan strategi
perjuangan PGRI ……………………………………….
E. Peran yang diemban PGRI
……………………….…………………………………..
a. Sebagai organisasi perjuangan ………………………………………………
b. Sebagai organisasi profesi …………………………………………...............
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan dunia pendidikan di tentukan oleh segenap pemangku
pendidikan. Pendidiakan bukan urusan semata belaka melainkan semua pihak harus
peduli, ada kesadaran dari partisipasi dan akhirnya ada tangung jawab dari
semua pihak untuk membangun dunia pendidikan berkualitas.
Dalam
membangun dunia pendidikan dewasa ini, memerlukan berbagai elemen yang
mendukungnya. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat diperlukan
dalam era otoda saat ini. Dengan adanya pendidikan yang baik dan benar, secara
langsung kita telah mempersiapkan generasi masa depan yang yang cemerlang dan
kehidupan yang layak
Dalam
pendidikan, yang paling ditekankan adalah prosesnya, karena pendidikan
merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang berlangsung dari diri
peserta didik karena itu pendidikan sangat menekankan pada proses, maka sebagai
pendidik kita harus mengetahui bahwa tumpuan utama pendidikan ada pada
pendidikan dan peserta didik.
Pendidikan
merupakan proses pendewasaan bagi anak didik dan sebagai media pengembangan
segenap potensi yang dimiliki sehingga pada akhirnya anak didik mampu
mewujudkan cita-cita yang diinginkan. Dalam proses pendidikan Peserta didik
sangat memerlukan pertolongan dari seorang guru dalam bentuk bimbingan,
pembalajaran atau pelatihan supaya rohaninya (fikir, rasa, karsa, cipta dan
budi nurani) berkembang dan jasmaninya (fisik dan panca indra) tumbuh sehat.
Disitulah urgensi keberadaan guru sangat dipentingkan.
Kunci sukses pembelajaran adalah dengan menempatkan peserta didik sebagai subjek, bukan objek pembelajaran. Pembelajaran bisa efektif bila menempatkan peserta didik sebagai pusat kegiatannya. Sedangkan guru menghargai dan menghormati masing-masing pribadi peserta didik, keunikan, kemampuan dan potensi belajar mereka. Penerimaan apa adanya akan menciptakan suasana yang merdeka dan nyaman, sehingga dapat membangun relasi pribadi dengan guru dan temannya secara bebas dan terbuka. Mereka akan selalu jujur mengekspresikan apa yang dirasakan di dalam hati dan mengutarakan gagasan yang ada dalam pikirannya. Yang pada akhirnya proses pembelajaran betul-betul mampu mengejawantahkan tujuan hakiki dari pendidikan yakni memanusiakan manusia. Atau dalam bahasa yang berbeda bisa membentuk manusia seutuhnya.
Kunci sukses pembelajaran adalah dengan menempatkan peserta didik sebagai subjek, bukan objek pembelajaran. Pembelajaran bisa efektif bila menempatkan peserta didik sebagai pusat kegiatannya. Sedangkan guru menghargai dan menghormati masing-masing pribadi peserta didik, keunikan, kemampuan dan potensi belajar mereka. Penerimaan apa adanya akan menciptakan suasana yang merdeka dan nyaman, sehingga dapat membangun relasi pribadi dengan guru dan temannya secara bebas dan terbuka. Mereka akan selalu jujur mengekspresikan apa yang dirasakan di dalam hati dan mengutarakan gagasan yang ada dalam pikirannya. Yang pada akhirnya proses pembelajaran betul-betul mampu mengejawantahkan tujuan hakiki dari pendidikan yakni memanusiakan manusia. Atau dalam bahasa yang berbeda bisa membentuk manusia seutuhnya.
Guru harus
mampu dan memiliki kepekaan menangkap kata-kata dan bagaimana cara
mengatakannya sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik. Disinilah
diperlukan kreatifitas dan kemampuan agar betul-betul bisa berbuat sesuai
kebutuhan anak didik. Akan menjadi mala petaka pendidikan jika tuntutan tersebut
tidak bisa dipenuhi oleh seorang guru. Dan dengan sendirinya apa yang menjadi
pesan yang harus disampaikan oleh guru tidak tersampaikan.
Dalam hal
ini Guru tidak sekedar mendengarkan kata-kata yang terucap, tetapi juga yang
secara non verbal maksudnya ketika mendengarkan sikap guru tidak mengadili,
namun sungguh menempatkan diri sebagai pendengar yang baik. Guru juga harus
melaksanakan 4 kompetensinya diantaranya kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial dan professional.
Guru sebagai
tenaga inti kependidikan memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan potensi
peserta didik secara maksimal dan membangun pertumbuhan yang dapat menunjang
perkembangan peserta didik. Dengan demikian, guru harus memiliki modal dasar
penting dalam mengarahkan peserta didik untuk mencapai yang diharapkan baik
perkembangan ranah afektif, kognetif dan psikomotoriknya
B. Rumusan Masalah
1. Siapa PGRI yang sebenarnya ?
2. Apa peran PGRI dalam peningkatan
mutu pendidikan ?
C. Tujuan Masalah
1. dapat mengetahui siapa PGRI yang
sebenanya
2. mengetahui peran
PGRI dalam peningkatan mutu pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PGRI sebagai Organisasi Profesi
PGRI adalah organisasi profesi yang
mengabdi di bidang pendidikan, bertekat melanjutkan reformasi, dan menata pendidikan
melalui penanganan guru secara professional untuk peningkatan kualitas sumber
daya peserta didik, agar dimasa depan dapat maju dan berkembang.
PGRI sebagai organisasi profesi
bertugas membina serta mengembangkan sikap, prilaku, dan keahlian para guru
anggota PGRI khususnya, agar mampu melakukan tugasnya dengan baik, bertanggung
jawab, dan dapat di andalkan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
masyarakat.
Guru bermutu dan bertanggung jawab
sebagai anggota inti organisasi profesi PGRI merupakan pilar utama untuk
mencapai keberhasilan pendidikan yang pada gilirannya hasil dari didikannya
menjadi tulang punggung pembangunan. Oleh karena itu, kebulatan tekad, jiwa dan
semangat kejuangan, kesetiakawanan sosial organisasi, peningkatan mutu dan kemampuan
professional, serta tanggung jawab guru sebagai petugas profesi pendidikan,
harus tetep dibina, dimantapkan, dan ditingkatkan secara menyeluruh dan
kesinambungan.
Langkah PGRI sebagai organisasi
profesi adalah memberikan perhatian serius terhadap profesionalisme guru yang
dapat melaksanakan kewajibannya serta mendapatkan hak-haknya sebagai unsure
yang sangat menentukan kemajuan pendidikan.
B.
Tujuan dan tanggung jawab PGRI sebagai organisasi Profesi
·
Tujuan
PGRI sebagai organisasi profesi
Tujuan PGRI sebagai organisasi
profesi adalah meningkatkan profesionalisme guru, mengangkat martabat profesi
guru, menjamin hak dan kewajiban profesi guru, meningkatkan kopetensi profesi
guru, memajukan profesi dan karir profesi guru, serta mengurangi kesenjangan
ketersediaan profesi profesi guru antar daerah dari segi jumlah, mutu,
kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai amanat dari UUD 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen.
·
Tanggung
jawab PGRI sebagai organisasi profesi
Tanggung jawab PGRI sebagai
organisasi profesi adalah ikut serta secara aktif dan konstruktif dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan guru sebagai anggota terdepan PGRI yang
dapat memahami dan memperjuangkan hak-hak guru. Dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya dalam bidang pendidikan, guru berhak mendapatkan promosi
sesuai dengan tugas dan prestasi kerja. Promosi guru tersebut meliputi kenaikan
pangkat dan/atau kenaikan jenjang jabatan.
C.
PGRI sebagai organisasi perjuangan
Sebagai organisasi perjuangan, PGRI
merupakan perwujutan wadah bagi para guru untuk selalu berjuang dan berjuang
memperoleh, mempertahankan, meningkatkan, dan membela hak azasi guru baik
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara, dan pemangku profesi
keguruan. Lewat wadah ini, PGRI berjuang untuk mewujudkan misi hak-hak guru,
kesejahteraan guru, dan profesionalitas guru. Perjuangan PGRI tak pernah
berahir, dan sebuah kesuksesan dalam meningkatkan profesionalisme guru,
meningkatkan kesejahteraan guru serta mengangkat harkat dan martabat guru pada
khususnya.
D.
Prinsip-prinsip dan strategi
perjuangan PGRI
·
Prinsip-prinsip
perjuangan PGRI
Perjuangan PGRI agar berhasil, maka
perjuangan yang dilakukan oleh segenap pengurus PGRI dan anggota PGRI harus
sesuai dengan prinsip-prinsip PGRI.
Seluruh pengurus dan anggota PGRI
dalam menjalankan kiprah perjuangannya bersungguh-sungguh melaksanakan dengan
penuh tanggung jawab dengan berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga PGRI serta program kerja PGRI yang telah diputuskan melalui forum
organisasi. Dan juga dalam melakukan perjuangan mengutamakan kepentingan
organisasi dan kepentingan anggota PGRI atas segala-galanya, dan dalam
melakukan perjuangan mengedepankan nilai-nilaisolidaritas dan setia kawan serta
kekompakan dan keharmunisan kelompok.
·
Strategi
perjuangan PGRI
Strategi yang harus ditempuh PGRI
adalah memahami tantangan yang harus dihadapi dan melakukan kesiapan dengan
mencari jawaban terhadap tantangan yang dihadapi dengan mengantisipasi dan
beradaptasi terhadap tuntutan perubahan. PGRI harus memahami kebutuhan tenaga
kependidikan khususnya guru dengan mengakselerasi dan mengembangkan
hasil,proses dan layanan yang lebih baik berupa layanan prima, dan juga PGRI
harus memahami dan melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai pilar penting kemajuan dengan melanarkan transfer pengetahuan dari satu
bagian organisasi kebagian lainnya.
E.
Peran yang diemban PGRI
a. Sebagai organisasi perjuangan
Sebagai
organisasi perjuangan,
maka peran yang diemban PGRI berpijak pada tiga hal, yaitu sebagai berikut :
1.
Pemikir
Dalam posisi ini, peran yang dilaksanakan PGRI adalah
melakukan kajian-kajian akademis,
empirik-kontekstual mengenai
pengelolaan pendidikan, dengan berbagai
variabel di dalamnya, misalnya SDM pendidik dan tenaga kependidikan, biaya
pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, dan sebagainya. Hasil dari
kegiatan ini, ke depannya PGRI akan berperan sebagai penggagas dan penghasil
konsep-konsep pengelolaan pendidikan secara inovatif.
2. Penyeimbang pola kemitraan
Era otonomi daerah, pengelolaan pendidikan dilaksanakan
secara otonom oleh pemerintah daerah kabupaten/kota, mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, sampai evaluasi dan pengembangan.
Dalam konteks ini, peran PGRI adalah sebagai penyeimbang pola kemitraan dengan
pemerintah kabupaten/kota dalam mengawal
dan mengembangkan pengelolaan pendidikan secara
profesional.
3.
Penekan
Maksud penekan di sini bukan menekan tanpa rasional yang
jelas, akan tetapi PGRI berperan sebagai pihak yang menjembatani aktualisasi
permasalahan, potensi, dan harapan para guru di lapangan untuk direalisasikan
oleh kabupaten/kota.
b.
Sebagai organisasi
profesi
Sebagai organisasi profesi,
peran yang harus dikembangkan PGRI ke depan, antara lain :
1. Memperjuangkan harkat, martabat,
dan karir guru.
2. Meningkatkan kemampuan SDM anggota
3. Menjamin terwujudnya
pertanggungjawaban publik profesi guru, dimana output dari profesi guru
harus jelas yakni melayani kebutuhan hak-hak pendidikan bagi masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
sekian banyak ulasan yang dipaparkan secara pangjang lebar tentang ‘Peran Penting PGRI dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Era
Otonomi Daerah’ maka kami dapat menyimpulkan sebagai
berikut:
1. PGRI
adalah organisasi profesi yang mengabdi di bidang pendidikan, bertekat
melanjutkan reformasi, dan menata pendidikan melalui penanganan guru secara
professional untuk peningkatan kualitas sumber daya peserta didik, agar dimasa
depan dapat maju dan berkembang.
PGRI sebagai organisasi profesi
bertugas membina serta mengembangkan sikap, prilaku, dan keahlian para guru
anggota PGRI khususnya, agar mampu melakukan tugasnya dengan baik, bertanggung
jawab, dan dapat di andalkan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
masyarakat.
Sebagai organisasi perjuangan, PGRI
merupakan perwujutan wadah bagi para guru untuk selalu berjuang dan berjuang
memperoleh, mempertahankan, meningkatkan, dan membela hak azasi guru baik
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara, dan pemangku profesi
keguruan. Lewat wadah ini, PGRI berjuang untuk mewujudkan misi hak-hak guru,
kesejahteraan guru, dan profesionalitas guru
2.
Peran
yang diemban PGRI
·
Sebagai organisasi
perjuangan, maka
peran yang diemban PGRI berpijak pada tiga hal, yaitu sebagai Pemikir, Penyeimbang
pola kemitraan, Penekan
·
Sebagai organisasi
profesi, peran yang harus dikembangkan PGRI
ke depan, antara lain :
1. Memperjuangkan harkat, martabat, dan karir guru.
2.
Meningkatkan kemampuan SDM anggota
3.
Menjamin terwujudnya pertanggungjawaban publik profesi guru, dimana output dari
profesi guru harus jelas yakni melayani kebutuhan hak-hak
pendidikan bagi masyarakat
Daftar
pustaka
Musaheri. 2011. Ke-PGRI an.
Jogjakarta : New elmatera(anggota IKP)
Musaheri. 2007. Ke-PGRI an.
Jogjakarta : Diva press
Musaheri. 2009. Ke-PGRI an.
Jogjakarta : New elmatera(anggota IKP)
Maaf, saya ingin bertanya contoh nyata dari fungsi guru pada otonom daerah yang berperan sebagai penyeimbang kemitraan itu apa ya?
BalasHapusterima kasih