Halaman

Rabu, 19 Juni 2013

ekosistem darat sebagai sumber daya


MAKALAH
EKOSISTEM DARAT SEBAGAI SUMBER DAYA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Materi Kuliah Pengetahuan lingkungan
Dosen Pengampuh : Totok yulianto S. Pd.

  




Oleh:
MOH. ARIF



JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP PGRI)SUMENEP

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan karunia-Nya hingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ekosistem Darat Sebagai Sumbar Daya” tepat waktu.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dan dosen dalam mempelajari mata kuliah. sehubungan dengan tujuan tersebut, maka penyusunan makalah ini telah diusahakan sedemikian rupa sehingga memudahkan pembaca / mahasiswa dalam memahami isi dan penjelasannya.
Kami menyadari bahwa penyusunan tugas makalah ini belum sempurna, meskipun sudah kami upayakan semaksimal mungkin. Untuk itu komentar, kritik dan saran membangun sangat kami harapkan.
Dengan motto “tak ada gading yang tak retak” harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat dan ikut menunjang kegiatan pembelajaran materi ini.
Akhir kata, kami mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.












DAFTAR ISI
Kata pengantar ..........................................................................................................      
Daftar isi ...................................................................................................................      
Bab 1 : Pendahuluan .................................................................................................      
A.    Latar Belakang Masalah ............................................................................      
B.     Rumusan Masalah ......................................................................................      
C.     Tujuan Masalah ..........................................................................................      

Bab 2 : Pembahasan ..................................................................................................      
a.          Tanah dan Lahan meliputi :.......................................................................
1.      Pemanfaatan Tanah dan lahan..............................................................
2.      Permasalahan Tanah dan lahan.............................................................
3.      Alternatif Permasalahan........................................................................
b.         Hutan Tropis antara lain :..........................................................................
1.      Penyebaran Hutan Tropis......................................................................
2.      Manfaat Hutan Tropis...........................................................................
3.      Kerusakan Lingkungan.........................................................................
4.      Berkurangnya Kesuburan Tanah ..........................................................
5.      Menyempitnya Areal Lahan ................................................................
c.          Ekosistem Pertanian meliputi :..................................................................
1.      Macam-macam Ekosistem Pertanian....................................................
2.      Sifat-sifat Ekosistem Pertanian.............................................................
3.      Upaya Peningkatan Hasil Pertanian......................................................
4.      Efisiensi Penggunaan Pestisida dan Obat-obatan.................................
5.      Harapan Agro Ekosistem di masa yang akan datang...........................

Bab 3 : Penutup ........................................................................................................
·         Kesimpulan ................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang

Ekosistem darat mencakup seluruh bioma yang terdapat di daratan. Bioma yang ada di seluruh belahan bumi, yaitu hutan, padang rumput, taiga, tundra, gurun, dan sebagainya. Eksploitasi berlebihan pada ekosistem darat sebagian besar terjadi pada ekosistem hutan. Ekosistem hutan, khususnya ekosistem hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman organisme yang tinggi. Di dalamnya, terdapat berbagai macam organisme yang masing-masing memiliki peran penting bagi keseimbangan ekosistem. Selain itu, di dalam ekositem hutan terdapat berbagai macam potensi yang bermanfaat bagi kesejahteraan manusia, contohnya beberapa tanaman obat yang bermanfaat bagi kesehatan terdapat di dalam hutan. Salah satu peran penting keberadaan hutan bagi organisme di bumi, yaitu keberadaan pohon-pohon dan tumbuhan lain yang dapat menyediakan gas oksigen bagi organisme di dunia. Sejalan dengan banyaknya manfaat yang dihasilkan dari ekosistem hutan, maka semakin banyak juga manusia yang menggunakan sumber daya hutan untuk kesejahteraan hidupnya. Penggunaan atau pemanfaatan sumber daya hutan yang berlebihan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem tersebut dinamakan over eksploitasi hutan.
Saat ini, semakin banyak manusia yang memanfaatkan sumber daya hutan secara berlebihan dan tidak memperhatikan keseimbangan ekosistem. Penebangan hutan secara acak dalam jumlah besar untuk industri furnitur atau industri kertas, dan pembakaran hutan untuk area persawahan secara terus‑menerus menyebabkan dampak negatif bagi keseimbangan Iingkungan baik secara regional maupun global.
Hutan, terutama hutan hujan tropis, merupakan pengkonsumsi karbon dioksida terbesar karena vegetasinya membutuhkan karbon dioksida untuk melakukan fotosintesis. Ketika banyak wilayah hutan hilang, ditambah dengan tingginya buangan gas karbon dioksida dari berbagai aktivitas manusia, maka gas karbon dioksida akan terakumulasi di atmosfer. Adanya karbon dioksida dalam jumlah berlebih di atmosfer dapat menimbulkan terjadinya kenaikan suhu udara secara global sehingga dapat mengubah pola iklim bumi. Salah satu efek dari peningkatan suhu global adalah mencairnya es di kutub. Bila es mencair, maka permukaan air laut akan naik yang dapat memengaruhi keseimbangan ekologis di seluruh bumi.
Kebakaran hutan dan penebangan pohon secara dalam jumlah besar menyebabkan hilangnya habitat makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Akibatnya banyak organisme yang mati karena tidak adanya tempat untuk bereproduksi dan hilangnya sumber makanan. Dampak lain yang dapat ditimbulkan dari eksploitasi ekosistem hutan secara berlebihan adalah hilangnya daerah resapan air. Hutan merupakan daerah resapan air hujan yang paling besar karena akar pohon-pohon dan tumbuhan hutan lainnya mampu menyerap dan menyimpan air. Hilangnya populasi tumbuhan di hutan dan daratan lainnya menyebabkan air hujan yang jatuh ke tanah tidak terserap, tetapi ikut terbawa bersama tanah menuju perairan atau disebut dengan peristiwa erosi. Sebagai akibatnya, tanah menjadi tandus dan kering.

B.           Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini perlu sekali dibuat perumusan masalah yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan tanah dan lahan serta pengolahannya ?
2.      Apa yang dimaksud hutan tropis dan apa saja macam-macamnya ?
3.      Apakah pengertian ekosistem pertanian dan bagaimana cara pengelolaannya ?
C.          Tujuan Masalah
Dalam penulisan makalah ini kami bertujuan yaitu :
1.      Untuk mengetahui yang dimaksud tanah dan lahan serta cara mengelolanya
2.      Untuk mengetahui yang dimaksud hutan tropis dan macam-macamnya
3.      Untuk mengetahui cara pengelolaan ekosistem pertanian





BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Tanah dan Lahan
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Sejak tahun 1970, istilah lahan mulai banyak digunakan. Menurut FAO, lahan diartikan sebagai tempat di permukaan bumi yang sifat-sifatnya layak disebut seimbang dan saling berkaitan satu sama lain, memiliki atribut mulai dari biosfer atmosfer, batuan induk, bentuk-bentuk lahan, tanah dan ekologinya, hidrologi, tumbuh-tumbuhan, hewan dan hasil dari aktivitas manusia pada masa lalu dan sekarang yang menegaskan bahwa variabel itu berpengaruh nyata pada penggunaan manusia saat ini dan akan datang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah lahan bararti tanah terbuka, tanah garapan. Lahan diartikan sebagai suatu tempat terbuka di permukaan bumi yang dimanfaatkan oleh manusia, misalnya untuk lahan pertanian, untuk membangun rumah, dan lain-lain.
1.      Pemanfaatan Tanah
Tanah merupakan lapisan terluar dari permukaan bumi serta merupakan hasil pelapukan batuan danbahan organik yang hancur akibat proses bahan organik yang hancur akibat proses alam. Pada dasarnya, tanah berasal dari alam. Tanah berasal dari batu-batuan, sedangkan proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh beberapa unsur penting seperti iklim, bahan induk, organisme, topografi dan waktu. Proses pembentukan tanah berlangsung secara terus menerus sehingga kemungkinan terdapat bahan (unsur) pada tanah yang bertambah maupun yang hilang.
Berikut manfaat dan pemanfaatan sumber daya tanah untuk kehidupan,  yaitu;
a.       Penyediaan unsur hara untuk tumbuhan. Ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi suatu tumbuhan. Jumlah dan jenis unsur hara yang tersedia di tanah dan dibutuhkan oleh tumbuhan haruslah sesuai dan seimbang.
b.      Penyedia makanan untuk biota tanah. Tanah menjadi habitat pengurai yang menguraikan sisa organisme mati menjadi bahan makanan yang dibutuhkan oleh tanaman dan organisme lain.
c.       Sebagai habitat hidup dan melakukan kegiatan. Tanah merupakan tempat manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan kegiatannya. Di dalam tanah, hidup pula berbagai organisme tanah, misalnya cacing tanah.
d.      Sumber bahan baku barang kerajianan atau perabot rumah tangga. Kandungan tanah liat dapat di manfaatkan manusia untuk membuat batu bata, barang-barang seni dan kerajinan, maupun alat-alat rumah tangga. Tanah liat juga dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai bahan baku genteng penutup atap rumah atau bangunan.
e.       Memiliki nilai ekologi, yaitu mampu menyerap dan menimpan air (melindungi tata air), menekan erosi, serta menjaga kesuburan tanah.
f.       Memiliki nilai ekonomis yaitu sebagai aset yang dapat disewakan atau diperjual belikan
g.      Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna untuk manusia.
Dengan mengetahui ke 7 manfaat sumberdaya tanah ini, kita dapat menjaga dan melestarikannya serta menghindari pencemaran.
2.      Permasalahan tanah
a.       Pencemaran pada tanah dan lahan
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat popular pada, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan satu­ satunya komponen Lingkungan Hidup  biotik yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.


b.      Erosi
Erosi merupakan proses alam yang terjadi di banyak lokasi yang biasanya semakin diperparah oleh ulah manusia. Proses alam yang menyebabkan terjadinya erosi adalah karena faktor curah hujan, tekstur tanah, tingkat kemiringan dan tutupan tanah. Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya adalah sedimen, misalnya pasir serta letak tanahnya juga agak curam menimbulkan tingkat erosi yang tinggi. Selain faktor curah hujan, tekstur tanah dan kemiringannya, tutupan tanah juga mempengaruhi tingkat erosi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat disebabkan oleh angin, air laut dan es.

3.      Alternatif permasalahan
Salah satu alternatif untuk menanggulangi pencemaran yang terjadi pada tanah yaitu :
a.       Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
b.      Teras Bangku/teras siring
Dibuat    dengan    cara memotong    lereng    dan meratakan tanah di bidang olah sehingga terjadi deretan menyerupai tangga. Teras    siring    bermanfaat sebagai pengendali aliran permukaan dan erosi. Cara ini diterapkan pada lahan dengan lereng 10 hingga 40derajat, tanah dengan solum dalam (> 60 cm), tanah yang relatif tidak mudah longsor, dan tanah yang tidak mengandung unsur beracun bagi tanaman seperti aluminium dan besi.

B.     Hutan Tropis
1.      Hutan tropis dan penyebarannya
Bioma adalah keragaman flora dan fauna yang terdapat  di suatu wilayah  geografis tertentu  dipengaruhi oleh :
a. elevasi dan morfologi
b. kondisi Iklim (curah hujan dan intensitas penyinaran matahari).
c. letak lintang
d. kesuburan tanah.
Bioma hutan tropis hanya dapat ditemukan di daerah khatulistiwa yang memiliki curah hujan sangat tinggi (2000-2500 mm/thn) dengan suhu rata-rata 25 0C. Hal ini memungkinkan berbagai jenis tumbuhan untuk hidup. Hutan hujan selalu hijau sepanjang tahun dan memiliki daun yang lebar sehingga menutupi bagian bawahnya dari sinar matahari. Hutan tropis yang paling luas terdapat di kawasan Amazon, Amerika selatan yang dikenal dengan nama selva
Hutan tropis memiliki 4 lapisan, yaitu emergen, kanopi, hutan muda dan semak belukar. Emerjen adalah lapisan teratas dari hutan tropis sehingga lapisan inilah yang paling banyak menerima sinar matahari. Dibawah lapisan emerjen terdapat kanopi, yaitu lapisan pepohonan yang berdaun rapat sehingga membentuk payung raksasa yang sulit untuk ditembus oleh sinar matahari. Pada lapisan tengah, tumbuh pohon-pohon muda yang merupakan turunan pohon raksasa di atasnya. Lapisan ini disebut hutan muda. Pada bagian bawah terdapat lantai hutan tropis. Pada lapisan ini hanya semak belukar, lumut, pakis, dan tumbuhan epifit yang dapat hidup. Hutan tropis dapat dibedakan atas 2 bagian yaitu : hutan tropis basah (oceanik) dan  hutan tropis kering (continental)
a.       Hutan tropis Basah (Oceanik)

Terletak pada kawasan lintang tropis  (00-23,50 LU dan LS)  dengan kadar kelembaban dan  penguapan sangat tinggi serta memiliki curah hujan yang sangat besar. Hal ini dapat terjadi karena wilayah daratan tersebut dikelilingi oleh lautan. Faktor-faktor di atas menyebabkan jenis flora yang terdapat di daerah seperti ini sangat beraneka ragam. ciri fisik daerah tropis basah antara lain :
a)      kelembaban udara relatif tinggi, di atas 60%
b)      amplitudo suhu udara harian relatif rendah,  20C-50 C dan
c)      suhu udara rata-rata relatif tinggi  ±260C 
Penyebaran hutan tropis basah terdapat di Amerika selatan, Semenanjung Amerika tengah, Pesisir Afrika bagian barat dan timur, Madagaskar, dan Asia tenggara. Hutan tropis basah memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Jenis vegetasi yang tumbuh bermacam-macam (lebih dari 100 spesies)
b. Senantiasa rimbun dan sangat rapat sepanjang tahun
c. Pada umumnya pohon tumbuh mencapai tinggi 60 meter lebih, selain itu terdapat pulae pifit  dan tumbuhan pencekik
b.      Hutan tropis kering

Hutan tropis kering adalah hutan yang terdapat di pedalaman daratan (benua) yang sudah  tidak dipengaruhi lagi oleh angin laut. Ciri fisik dari wilayah tropis kering antara lain :
1.      Kelembaban udara relatif rendah, kurang dari 50%
2.      Amplitudo suhu harian relatif tinggi di atas 100 C dan
3.      Suhu udara rata-rata relatif tinggi  ±310C
  
Hutan tropis kering memiliki ciri fisik yang sangat berbeda jika kita bandingkan dengan tropis basah. Walaupun terletak pada wilayah yang sama (daerah tropis) tetapi daerah hutan tropis kering tidak begitu banyak memiliki spesies flora yang tumbuh. Penyebaran hutan tropis kering  meliputi Asia barat, Afrika bagian tengah, dan Asia timur bagian tengah.
Meskipun terdapat perbedaan dari banyaknya jenis vegetasi yang tumbuh antara hutan tropis basah dengan hutan tropis kering, namun karakteristik hutan yang terbentuk pada dasarnya adalah sama yaitu pohon yang terbentuk rata-rata berdaun lebat dan senantiasa membentuk atap hutan (canopy) yang menyebabkan dasar hutan menjadi gelap dan terdapat semak belukar yang dikenal dengan liana dan epifit.
c.       Hutan hujan tropis

Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan-hutan ini didapati di AsiaAustraliaAfrikaAmerika SelatanAmerika TengahMeksiko dan Kepulauan Pasifik. Dalam peristilahan bahasa Inggrisformasi hutan ini dikenal sebagai lowland equatorial evergreen rainforesttropical lowland evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest. Hutan hujan tropika merupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna di seluruh dunia. Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia" karena hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini.
·         Ciri ekologis dari wilayah hutan hujan tropis antara lain :
a.       curah hujan tahunan minimum berkisar antara 1.750 millimetre (69 in) dan 2.000 millimetre (79 in)
b.      rata-rata temperatur bulanan berada di atas 18 °C (64 °F) di sepanjang tahun
c.       terletak di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.200 m dpl, di atas tanah-tanah yang subur
Hutan hujan tropika merupakan vegetasi yang paling kaya, baik dalam arti jumlah jenis makhluk hidup yang membentuknya, maupun dalam tingginya nilai sumberdaya lahan (tanahaircahaya matahari) yang dimilikinya. Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajuk berlapis-lapis (layering), sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rata adalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun. Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini :
a.       Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjol di atas atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai “sembulan” (emergent)
b.      Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24–36 m
c.       Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusun oleh pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan.
·         Penyebaran geografis hutan hujan tropis
Hutan hujan dataran rendah tropika ini ditemukan baik di kawasan Malesia maupun diAmerika tropis; namun kemungkinan tidak terbentuk di Afrika. Di luar wilayah Malesia, hutan-hutan ini di Asia didapati sedikit-sedikit di sekitar Assam dan Burma, sepanjang jalur sempit di Ghats Barat (India), Kepulauan Andaman,di perbatasan Thailand dengan Kamboja,di Cina selatan, Hainan dan Taiwan, serta di Pasifik di Kepulauan Melanesia dan mungkin pula Mikronesia.



2.      Manfaat hutan tropis
Manfaat hutan tropis adalah sebagai berikut :
·         Dapat memenuhi kebutuhan manusia
·         Sebagai tempat tinggal fauna dan flora
·         Penyimpan cadangan air
·         Meelindungi dunia dari pemanasan global
·         Tempat berkembangbiak para binatang
·         Dapat mencegah terjadinya banjir
·         Sebagai rekreasi
·         Tempat produksi O2,dll
3.      Kerusakan hutan tropis
Hutan hujan tropis terletak di daerah tropis dan mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Di bumi terdapat tiga bagian hutan tropis yang luas yaitu : Di Benua Amerika, terkenal dengan Hutan Amazon, di Afrika terdapat hutan tropis Zaire dan sekitarnya. Sedangkan di Asia terdapat Hutan tropis yang luas di daerah Indonesia dan Malaysia. Hutan tropis hampir mencakup 30 % luas daratan di permukaan bumi. Namun sayang, pengurangan luas hutan tropis terus terjadi secara drastis. Di Indonesia saja kerusakan hutan tropis setiap tahun diperkirakan 1,6 juta sampai 2 juta. Hutan tropis Brasil, hilang sekitar 50.000 mil persegi dalam jangka waktu 5 tahun terakhir, yang semuanya itu merupakan perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab dalam menebang hutan secara liar tanpa memilah dan memilih dan juga oleh alam yang sudah mulai tidak bersahabat dengan manusia, seperti gempa, banjir, longsor, dll.

·         Cara-cara mencegah dan menanggulangi kerusakan hutan :
                                                              i.            Reboisasi atau penghijauan di lahan yang telah rusak 
                                                            ii.            Mencegah penebangan liar dan menerapkan sistem tebang pilih
                                                          iii.            Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan menggantinya dengan bahan bakar alternative
                                                          iv.            Membuat sengkedan di daerah lereng pegunungan yang digunakan sebagai lahan pertanian.
                                                            v.            Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang kelingkungan
                                                          vi.            Melakukan upaya remidiasi, yaitu membersihkan permukaan tanah dari berbagai macam polutan
                                                        vii.            Menggunakan bahan-bahan yang mudah diuraikan mikroorganisme di tanah 
Menerapkan prinsip 4R yaitu :
1)   Reduce, artinya mengurangi pemakaian
2)   Reuse, artinya memakai ulan
3)   Recycle, artinya mendaur ulang
4)   Replant, artinya menanam atau menimbun sampah organic

4.      Berkurangnya kesuburan tanah
Penyebab berkurangnya atau menurunnya kesuburan tanah ialah sebagai berikut:
a.       Alih Guna Hutan Menjadi Tanaman Semusim.
alih guna lahan dari utan menjadi tanaman semusim mengakibatkan perubahan sistem yang terdapat didalamnya. Sehingga tanah yang sebelumnya subur karena sirklus hara yang tertutup, saat penggunaan lahan menjadi pertanian intensif unsur hara terserap terus menerus tanpa adanya masukan BO dari sekitarnya.
b.      Pola Tanam Yang Salah.
Pola tanam yang duterapkan petani salah dengan adanya satu jenis komoditas yag ditanam setiap musimnya tanpa adanya pergiliran tanaman, sehingga unsur hara yang ada di tanah diambil secara terus menerus sesuai dengan kebutuhannya.
c.       Penggunaan Pupuk Kimia Secara Terus Menerus.
Penggunaan pupuk kimia yang diterapkan petani selama revolusi hijau menjadikan kerusakan tanah karena residu yang disebabkan bahan kimia. Tanah yang terkena bahan kimia terus menerus akan mengalami degradasi kesuburan dan mengalami ketergantungan akan bahan kimia.
d.      Terjadinya Erosi.
Terjadinya erosi mengakibatkan kesuburan tanah menurun sebab bagian top soil yang subur tererosi. Semakin besar erosi yang terjadi kesuburan tanah juga akan menurun drastis dan mengakibatkan longsor yang malah mengakibatkan kehilangan solum tanah.
e.       Terjadinya Leaching Unsur Hara.
Leaching atau pencucian akan mengakibatkan kehilangan unsur hara karena terbawa oleh air turun ketanah yang paling bawah sehingga slit diambil akar bahkan tidak dapat diambil akar tanaman.
f.       Terjadinya Penguapan Unsur Hara.
Penguapan unsur hara dapat menyebabkan kesuburan tanah menurun dikarenakan tanah tidak tertutup tanaman, sehingga sinar matahari dapat langsung mengenai tanah.
g.      Bencana Alam.
Bencana alam ini yang dapat menyebabkan menurunnya kesuburan tanah adalah adanya tsunami, banjir dan longsor. Karena dapat mengikis tanah dan menghilangkan bagian yagn subur.
h.      Bekas Pertambangan Yang Semakin Berkembang.
Penurunan kesuburan tanah terjadi di daerah pertambangan yang merusak ekosistem dan meninggalkan logam berat yang merusak tanah. Sehingga sulit untuk ditanami.
i.        Limbah Pabrik Yang Mencemari Tanah.
Pembuangan limbah-limbah pabrik dapat menurunkan kesuburan tanah karena terjadi pencemaran yang mengakibatkan tanaman sulit tumbuh.
j.        Masukan Bo Yang Rendah.
Akibat dari pertanian yang intensif dan penggunan tanaman semusim mengakibatkan pemasukan bahan organik rendah seperti seresah.
k.      Penggunaan Pestisida Kimia.
Penggunaan pestisida kimia untuk membunuh hama dan penyakit akan mempengaruhi kesuburan tanah juga karena residu yang ditimbulkan. Saat pengaplikasian pestisida pasti mengenahi tanah.
l.        Bahan Induk Sudah Resisten Terlapuk.
Tanah yang sudah mengalami tingkat pelapukan lanjut akan cenderung ketersediaan haranya rendah. Karena masukan dari bahan induk yang telah resisten terlapuk.


5.      Menyempitnya areal lahan
Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab berkurangnya areal pertanian seperti bertambahnya jumlah penduduk, berkembangnya pusat bisnis dan naiknya pembangunan perumahan. Hal ini tak bisa dibendung sebagai efek dari suatu kota yang sedang berkembang,”

C.    Ekosistem pertanian(Agroekosistem)
Agroekosistem adalah komunitas tanaman dan hewan yang berhubungan dengan lingkungannya (baik fisik maupun kimia) yang telah diubah oleh manusia untuk menghasilkan Pangan, pakan, serat, kayu bakar, dan produk- produk lainnya.
Pengertian lain tentang agroekosistem adalah, bahwa agroekosistem merupakan salah satu bentuk ekosistem binaan manusia yang bertujuan menghasikan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan manusia.
Konsep agroekosistem adalah sistem ekologi yang terdapat didalam lingkungan pertanian, yang biasanya merupakan sistem alami yang terjadi setelah dibentuk oleh manusia.
Atau dalam arti lain agroekosistem adalah suatu kawasan tempat membudidayakan makhluk hidup tertentu meliputi apa saja yang hidup di dalamnya serta material lain yang saling berinteraksi. Agar lebih mudah difahami, dapat diartikan lahan pertanian dalam arti luas, termasuk kedalamnya hutan produksi dengan komoditas tanaman industry (HTI), kawasan peternakan dengan lading penggembalaan serta tambak-tambak ikan
Ekosistem pertanian (agroekosistem) memiliki keanekaragaman biotik dan genetik yang rendah dan cenderung semakin seragam, sehingga tidak stabil dan ini memacu terjadinya peningkatan populasi hama.  Agroekosistem merupakan salah satu bentuk ekosistem binaan manusia yang dikelola semaksimal mungkin untuk memperoleh produksi pertanian dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai kebutuhan manusia. Ekosistem pertanian meliputi :
1.      Macam-macam ekosistem pertanian
Berdasarkan macam-macam varietas tanaman yang ditanam, diantaranya:
a)      Monokultur, yaitu satu jenis atau satu varietas tanaman saja yang di tanam dalam agroekosistem
b)      Polikultur, yaitu penanaman lebih dari satu jenis atau varietas tanaman dalam satu kawasan agroekosistem. Meliputi: tumpang sari (Multiple cropping), tanam lajur (Intercropping) dan tanam bergilir lebih dari satu jenis atau varietas tanaman (alleycropping).
2.      Sifat-sifat ekosistem pertanian

3.      Upaya meningkatkan hasil pertanian
Upaya meningkatkan hasil pertanian adalah sebagai berikut :
a)      Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Intensifikasi pertanian banyak dilakukan di Pulau Jawa dan Bali yang memiliki lahan pertanian sempit. Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan program Panca Usaha Tani, yang kemudian dilanjutkan dengan program sapta usaha tani. Adapun sapta usaha tani dalam bidang pertanian meliputi kegiatan sebagai berikut :
• Pengolahan tanah yang baik
• Pengairan yang teratur
• Pemilihan bibit unggul
• Pemupukan
• Pemberantasan hama dan penyakit tanaman atau gulma
• Pengolahan pasca panen
b)      Rehabilitasi Pertanian
Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif.
c)      Ekstensifikasi Pertanian
Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru,misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang belum dimanfatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut. Ekstensifikasi pertanian banyak dilakukan di daerah jarang penduduk seperti di luar Pulau Jawa, khususnya di beberapa daerah tujuan transmigrasi, seperti Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya.
d)     Diversifikasi Pertanian
Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
• Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.
• Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.
e)      Mekanisasi Pertanian
Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian modern. Mekanisasi pertanian banyak dilakukan di luar Pulau Jawa yang memiliki lahan pertanian luas. Pada program mekanisasi pertanian, tenaga manusia dan hewan bukan menjadi tenaga utama.
f)       Rehabilitasi Pertanian
Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif.
4.      Efisiensi penggunaan pestisida
Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan alam khususnya kekayaan alam hayati, dan supaya pestisida dapat digunakan efektif, maka dalam penggunaan pestisida harus menyesuaikan dengan aturan-aturan yang telah tertera pada label cara penggunaan pestisida. Dan juga peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973. Dalam peraturan tersebut antara lain ditentukan bahwa:
v  tiap pestisida harus didaftarkan kepada Menteri Pertanian melalui Komisi Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya
v  hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan
v  pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam izin pestisida itu
v  tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi keterangan-keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian No. 429/ Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran dan izin masing-masing pestisida.
5.      Harapan agroekosistem dimasa yang akan datang
Harapan agroekosistem indonesia dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :
·         Indonesia mampu memanfaatkan potensi sumber daya alamyang besar dan beragam
·         Indonesia mampu memaksimalkan keuntungan letak geografis untuk meningkatkan kualitas dan kualitas pertanian Indonesia
·         Petani mendapat kesejahteraan dan profesi sebagai petani bukan profesi yang rendah
·         Hasil pertanian Indonesia mampu mencukupi kebutuhan seluruh penduduk Indonesia
·         Peningkatan kualitas hasil pertanian sehingga mampu bersaing di pasar internasional
·         Indonesia mampu menciptakan teknologi dan meningkatkan penelitian untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanian Indonesia
·         Indonesia mampu berswasembada pangan setiap tahun




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Sejak tahun 1970, istilah lahan mulai banyak digunakan. Menurut FAO, lahan diartikan sebagai tempat di permukaan bumi yang sifat-sifatnya layak disebut seimbang dan saling berkaitan satu sama lain, memiliki atribut mulai dari biosfer atmosfer, batuan induk, bentuk-bentuk lahan, tanah dan ekologinya, hidrologi, tumbuh-tumbuhan, hewan dan hasil dari aktivitas manusia pada masa lalu dan sekarang yang menegaskan bahwa variabel itu berpengaruh nyata pada penggunaan manusia saat ini dan akan datang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah lahan bararti tanah terbuka, tanah garapan. Lahan diartikan sebagai suatu tempat terbuka di permukaan bumi yang dimanfaatkan oleh manusia, misalnya untuk lahan pertanian, untuk membangun rumah, dan lain-lain.
Ø Pengolahan tanah dan lahan
Pengolahan tanah dan lahan adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang ditujukan untuk menciptakan kondisi tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan utama pengolahan tanah adalah menyiapkan tempat tumbuh bagi benih, menggemburkan tanah dan lahan pada daerah perakaran, membalikkan tanah sehingga sisa-sisa tanaman terbenam dalam tanah, dan memberantas gulma.
Untuk mencapai hasil pengolahan tanah yang tidak hanya baik bagi pertanian tapi juga bagi usaha-usaha koservasi, maka usaha-usaha yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
·               Tanah diolah seperlunya saja
·               Pengulahan tanah dilakukan pada saat kandungan air yang tepat
·               Penggolahan tanah dilakukan sejajar garis kontur
·               Merubah kedalaman pengulahan tanah
·               Pengulahan tanah sebaiknya diikuti dengan pemberian mulsa
2.      Bioma hutan tropis hanya dapat ditemukan di daerah khatulistiwa yang memiliki curah hujan sangat tinggi (2000-2500 mm/thn) dengan suhu rata-rata 25 0C. Hal ini memungkinkan berbagai jenis tumbuhan untuk hidup. Hutan hujan selalu hijau sepanjang tahun dan memiliki daun yang lebar sehingga menutupi bagian bawahnya dari sinar matahari. Hutan tropis yang paling luas terdapat di kawasan Amazon, Amerika selatan yang dikenal dengan nama selva.  Macam-macam hutan tropis ada 3 yaitu :
a)      Hutan tropis kering
b)      Hutan tropis basah
c)      Hutan hujan tropis
3.      Agroekosistem adalah komunitas tanaman dan hewan yang berhubungan dengan lingkungannya (baik fisik maupun kimia) yang telah diubah oleh manusia untuk menghasilkan Pangan, pakan, serat, kayu bakar, dan produk- produk lainnya.
Ekosistem pertanian (agroekosistem) memiliki keanekaragaman biotik dan genetik yang rendah dan cenderung semakin seragam, sehingga tidak stabil dan ini memacu terjadinya peningkatan populasi hama.  Agroekosistem merupakan salah satu bentuk ekosistem binaan manusia yang dikelola semaksimal mungkin untuk memperoleh produksi pertanian dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai kebutuhan manusia.
·         Cara mengelola pertanian agar hasilnya memuaskan
-          Pengolahan tanah yang baik
-          Pengairan yang teratur
-          Pemilihan bibit unggul
-          Pemupukan
-          Pemberantasan hama dan penyakit tanaman atau gulma
-          Menyesuaikan tanaman dengan musim
-          Penggunaan pestisida yang sesuia peraturan







Daftar pustaka
Ø  Dr. Ir. Suripin, M.Eng. 2002. Pelestarian Tanah dan Air. Yogyakarta: ANDI yogyakarta   
Ø  http://pengertian-definisi.blogspot.com/2011/10/manfaat-ekonomi-dan-dampak-ekologis.html
Ø  http://materimahasiswa.wordpress.com/2012/05/04/ekosistem-pertanian-agroekosistem/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar